Friday, February 23, 2018

Cobaan Yang Berat Menjadikanku Semakin Kuat

burung terbang
Angin yang menerpaku adalah ujianku untuk menggapai hidup yang lebih indah
Pengunjung mimpimimpiku yang setia, terimakasih karena sudah sering berkunjung ke blog saya ini.

Dalam kehidupan ini ada berbagai macam masalah yang dihadapi oleh manusia, dan setiap manusia memiliki cobaan sendiri-sendiri, mungkin Allah memberikan itu untuk mengukur kekuatan seseorang. Begitu juga yang saya alami sekarang, saya anggap ini adalah cobaan bagi saya.

Semoga saya mampu melewati cobaan ini dan Allah memberikan jalan yang terbaik buat masalah ini.

Sebagaimana ujian sekolah, semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin sulit ujian yang diberikan. Saya masih ingat dulu ketika masih duduk di sekolah dasar,,, untuk naik ke kelas berikutnya maka saya harus melewati beberapa ujian, mulai dari THB (Tes Hasil Belajar) cawu 1 sampai 3.

Saat itu saya berfikir betapa sulit ujiannya, apakah saya mampu melewatinya, namun dengan berjalannya waktu ternyata saya pun mampu melewati hingga lulus setelah ditempuh selama 6 tahun.

Dari situ saya belajar, bahwa sebuah ujian itu akan mampu di lewati selama orang tersebut mau berusaha tentunya diiringi dengan berdoa.
Tidak akan ada cobaan yang melebihi batas kemampuan hamba-NYA
Itu telah menjadi motivasi saya dalam menghadapi hidup ini. Saya yakin Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan saya. Dan setelah cobaan itu terlewati maka akan ada perasaan yang lebih membahagiakan dari sebelumnya dan tentunya itu akan menambah rasa syukur kita kepada Allah yang telah menciptakan alam seisinya tanpa ada yang sia-sia.

Salah satu cobaan berat yang saya hadapi saat ini adalah permasalahan dalam keluarga, yang semakin hari terus saja bertambah. sebagaimana yang saya pelajari selama mengenyam bangku sekolah, bahwa anak itu memiliki kewajiban untuk mentaati dan patuh kepada orang tuanya dan saya juga berusaha sekuat dan semampu saya untuk melaksanakannya.

Menjadi seorang anak bagi saya tidaklah seenak yang saya bayangkan. mereka berpikir bahwa menjadi diri saya adalah sebuah keberuntungan, bagaimana tidak bila ditinjau dari segi ekonomi orang tua saya termasuk keluarga yg mapan. pastinya mereka berfikir apapun yg saya inginkan pasti akan saya dapatkan. namun yang saya rasakan justru sebaliknya. namun okeylah itu tidak jadi masalah buat saya. karena saya punya prinsip selagi saya mau usaha dan pasrah akan memberian sang Kuasa maka akan terpenuhi dengan sendirinya.

Namun bila sudah menyangkut perasaan saya lebih sensitif merasakannya. terkadang hati ini ingin berontak dan protes terhadap orang tua. namun lagi-lagi hati ini mendamaikan,,, sabar hanya itu kunci satu-satunya.

SABAR... kata mujarap bisikan hati yang mampu membawa diri berdamai dengan keadaan. walaupun sering kali muncul perasaan tidak terima namun tetap saja hati dan logika pikiran mengatakan bahwa mengalah dan diam itu tidak ada salahnya. anggap saja orang tua adalah titipan pahala yang Tuhan berikan.


EmoticonEmoticon